• Sen. Agu 18th, 2025

Kemitraan Strategis BNI dan Cloudera untuk Transformasi Digital Berbasis AI

ByNanda Wijaya

Agu 11, 2025

Bank Negara Indonesia (BNI) memperkuat kemitraannya dengan Cloudera, sebuah perusahaan platform data dan kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas BNI dalam rekayasa data, pelatihan AI, dan inferensi guna mendorong efisiensi operasional dan mempercepat transformasi digital. Melalui platform yang aman dan terukur dari Cloudera, BNI akan mampu mengoptimalkan wawasan data secara real-time, mengembangkan pembelajaran mesin tingkat lanjut, dan meningkatkan kolaborasi antar divisi.

Menerapkan Generative AI dengan Cloudera dan NVIDIA

BNI menjadi salah satu institusi keuangan pertama yang mengadopsi layanan Cloudera AI Inferencing, yang dibangun di atas microservices NVIDIA NIM. Layanan ini memungkinkan BNI untuk menerapkan large language models (LLMs) sumber terbuka secara aman di infrastruktur on-premise, memanfaatkan komputasi terakselerasi NVIDIA. Dengan demikian, BNI dapat meningkatkan skala penggunaan generatif AI dengan tetap menjaga kontrol penuh atas data sensitifnya. Implementasi penuh layanan ini diperkirakan selesai pada akhir tahun 2025. Toto Prasetio, Chief Information Officer BNI, menyatakan bahwa teknologi ini merupakan langkah maju untuk memberikan layanan perbankan digital yang lebih cerdas, cepat, dan bertanggung jawab kepada masyarakat Indonesia.

Pentingnya Tata Kelola dan Keamanan Data

Cloudera dipilih oleh BNI karena selaras dengan persyaratan regulasi di Indonesia, termasuk aturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Platform Cloudera menawarkan tata kelola data yang kuat, keamanan menyeluruh, serta fleksibilitas dalam penerapan hybrid. Hal ini membantu BNI dalam memenuhi tujuan kedaulatan data sambil mengoptimalkan analisis prediktif, deteksi penipuan, dan personalisasi layanan pelanggan secara efisien. Kemitraan ini menegaskan pentingnya kerangka regulasi AI yang komprehensif di Indonesia, terutama untuk memastikan adopsi teknologi tidak mengikis otonomi strategis negara di tengah kompetisi global.

Huawei Memperluas Dominasi di Ekosistem AI Indonesia

Di sisi lain, perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei, telah memantapkan posisinya sebagai pemain dominan dalam infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kini, Huawei memperluas kehadirannya ke ekosistem AI dengan menawarkan berbagai kapabilitas, termasuk perangkat keras, infrastruktur 5G-advanced, solusi jaringan berbasis AI, serta pusat operasi AI-cloud. Integrasi AI dan 5G ini memungkinkan pengumpulan dan pemrosesan data komunikasi dalam skala besar. Dengan kemampuan ini, Huawei dapat mengoptimalkan jaringan secara mandiri dan mempersonalisasi layanan, menjadikannya pilihan menarik bagi operator telekomunikasi domestik karena efisiensi biaya yang ditawarkan.

Kemitraan Operator Telekomunikasi dan Dukungan Pemerintah

Beberapa operator telekomunikasi utama di Indonesia, seperti Indosat, Telkom Indonesia, dan XL Axiata, telah menjalin kemitraan dengan Huawei untuk mengembangkan solusi manajemen jaringan berbasis AI, layanan cloud, dan integrasi 5G. Hal ini menunjukkan keberhasilan Huawei dalam menjadi pemain sentral dalam infrastruktur digital bertenaga AI di Indonesia. Dukungan juga datang dari sektor pemerintahan, di mana Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Menteri Investasi Rosan Roeslani juga menunjukkan ketertarikan pada teknologi AI Huawei untuk aplikasi publik dan industri pertambangan. Namun, dominasi satu vendor dalam infrastruktur kritikal seperti ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi ketergantungan yang berlebihan, yang dapat berisiko pada keamanan dan kemakmuran nasional.